REFLEKSI

PERKULIAHAN KAJIAN KURIKULUM MATEMATIKA

 

Nama/NIM      : Yuliana/20703261052

Pertemuan       : 3

Hari/Tanggal   : Kamis, 25 Februari 2021

Pengampu       : Prof. Dr. Marsigit, M.A

A.       Refleksi Perkuliahan

1.    Perguruan tinggi mempunyai tiga tugas utama yang disebut dengan tridharma PT, meliputi dharma pengajaran, dharma penelitian, dan dharma pengabdian/layanan masyarakat (teaching, research, and service). Menurut tingkatan dalam dharma pengajaran, pengajaran di perguruan tinggi dapat diklasifikasikan menjadi pengajaran berbasis teaching merupakan tingkatan terbawah dalam pendidikan (teaching university) dan pengajaran berbasis riset sekarang sedang tumbuh dan berkembang (research university), dan pengajaran berbasis hidup membangun kontrukivisme (universitas membangun) tulang punggungnya adalah hermenitika. Hidup itu terjemah dan diterjemahkan.

2.   Tingkatan kualitas pembelajaran terdiri dari kuantitatif, kualitatif, dan intiusi. Kualitas kegiatan paling rendah adalah kuantitatif (mengukur, menjumlahkan, membilang, mengalikan, menggunakan rumus). Persentasenya paling kecil. Adapun paling besar adalah kualitatif (relatif, tumbuh, berkembang, dinamis, kendala, tambahan, mendahului, baik, buruk). Kualitas paling tinggi adalah instiusi dan persepsif (sukar, sulit). The power mathematics, sejarah dapat memperkuat matematika. The power of mathematics, memposisikan matematika sebagai suatu konjektur, memikirkan, memilah-milah, memfokus.

3.      Pembelajaran di sekolah disesuaikan dengan keadaan sekarang, misalnya kurikulum merdeka belajar di tingkat PT, dan kurikulum darurat yang dilaksanakan dalam masa pandemi seperti saat ini. Kurikulum merdeka belajar merupakan kurikulum yang bagus. Suatu kurikulum mengedepankan hakikat, estik, dan estetika. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada masa pandemi dilakukan secara online (daring). Perbedaan luring dan daring terletak pada paradigm, value, pemberian, dan penerimaan tugas.

4.     Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang disusun dalam RPP. Kegiatan pendahuluan dimulai dengan kegiatan apersepsi. Apersepsi merupakan kegiatan siswa (kegiatan A mendahului kegiatan B) berisi konteks sebagai penghubung (seperti benda-benda konkret atau materi pembelajaran sebelumnya) dengan materi inti sehingga siswa mendapatkan gambaran sebelum mempelajari kegiatan inti. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memeliki istilah lain seperti Skema pencapaian kompetensi (scenario pembelajaran), learning trekjektori, lintasan trajektori, rantai kognitif. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran harus disusun dengan baik, contohnya Negara Jepang. Pendidik-pendidik di Jepang memiliki kemampuan dalam hal menyusun scenario pembelajaran. Dibandingkan dengan Indonesia, Jepang menang dalam hal penyusunan skenario pembelajaran, Indonesia kalah. Jepang kuat dalam menyusun scenario pembelajaran

5.   Ditinjaui dari hakikat Filsafat psikologi, pembelajaran berarti harus bersifat melayani, misalnya guru mengelompokkan kelas menjadi beberapa kelompok secara heterogen agar semua siswa memperoleh capaian pembelajaran yang diinginkan. Semua siswa dengan kemampuanya masing-masing harus mampu terlayani oleh guru.  

6.     Dalam kegiatan pembelajaran diperlukan kemampuan untuk mengelola kelas dan penyusunan kegiatan pembelajaran yang lebih variatif. Berbagai macam variasi yang diperlukan oleh seorang guru antara lain : 1) variasi interaksi a. individu, kelompok kecil, kelompok besar, klasikal. 2) Variasi metode : 3) variasi sumber belajar : guru bukan satusatunya sumber, primer, sekunder (jurnal, buku) 4) variasi media : daring, website, vicon, online, WA. 5) fleksibilitas : kreatif, inovatif, dan dinamika, dan 6) variasi dalam mengukur hasil belajar, seperti menilai : mengukur: kurang baik/tidak cocok, dan asesmen : portofolio : mencatat kegiatan produk proses, 

B.       Self Need Asesmen/ Harapan

Materi      :

1.   Harapan dari perkuliahan dapat memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan kurikulum pendidikan matematika, mengetahui komponen-komponen penting yang diperlukan untuk menyusun dam mengembangkan kurikulum, serta mengetaui instrumen-instrumen yang diperlukan dalam mengembangkan kurikulum seperti silabus, promes, prota, RPP/RPS, evaluasi/asesmen, dan sumber belajar .

2.  Dari kegiatan perkuliahan ini, mahasiswa mendapatkan motivasi mengenai fungsi seorang guru/pendidik, yaitu harus siap melayani siswa, menyiapkan perangkat pembelajaran (silabus, Prota, Promes, RPP/RPS, LKPD, sumber belajar, asesmen, media, dan alat peraga), merencanakan kegiatan dengan baik dan benar.

Metode Pembelajaran    :

Metode pembelajaran yang digunakan pada saat perkuliahan seperti metode ceramah/bercerita, berdiskusi, Aplikatif, dan berbasis referensi mutakhir, dan interaktif. Serta model-model pembelajaran yang terbaru dan inovatif, serta berbasis TPACK.

Asesmen              :

Asesmen perkuliahan dengan mempertimbangkan komponen kehadiran mahasiswa, aktivitas pada saat perkuliahan, dan pelaksanaan tugas-tugas proyek yang berbasis outcome/luaran.

Tugas-tugas        :

1.   Tugas A : membuat skema/hubungan paradigma kurikulum dalam tataran Kurikulum pada tataran konsep, paradigma, implementasi, dan sebagainya  (Skema/Peta Konsep Pengembangan Kurikulum (yang dipandang dari sudut pandang 1. Level Filosofis, ideologis, 2. Level Paradigma, teoritis, 3. Level strategi pembelajaran, 4. Level model Pembelajaran)

2.      Tugas B : Membuat instrumen kurikulum

3.      Tugas 3 : penyusunan refleksi kegiatan perkuliahan ke 3

Hasil         :

Mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan, melaksanakan tugas-tugas mendapatkan hasil yang memuaskan. Serta dapat mengembangakan kurikulum yang ada, misalnya dengan mengembangkan dan menyusun RPP/RPS, evaluasi, penilaian,  dan sebagainya dengan baik dan benar.

Referensi :

Adanya sumber referensi up to date dan aktual tentang kurikulum dan mendukung perkuliahan seperti buku, artikel, jurnal, media massa, dan sebagainya.

Anderson, J., 2009, Mathematics Curriculum Development and the Role of Problem Solving, The University of Sydney: ACSA Conference 2009

https://oerl.sri.com/instruments/cd/instrCD.html

Video konferensi :

Pelaksanaan perkuliahan dengan memanfaatkan fasilitas video konferensi (memanfaatkan kemajuan teknologi) seperti googlemeet.